Kagome

Kagome
my favorite image

KOMPONEN PERANGKAT KERAS TERBARU

Minggu, 03 Juli 2011

Berita teknologi seputar CPU dan Komputer Terbaru 2011 datang dari perusahaan / perakit komputer desktop 2011 CyberPower mengeluarkan produk komputer terbaru “CyberPower Gamer Extreme 3000 Core i7 860 System”
Spesifikasi Komputer Terbaru 2011
Hingga tahun 2011 Komputer terbaru ini akan merajai jajaran komputer extreme, karena khusus dirancang untuk para gamer dengan sajian fitur maksimal. penasaran dengan artikel komputer CPU rakitan CyberPower ini ? mari kita lihat spesifikasinya :

Spesifikasi dari sistem Komputer Terbaru ini :
* Processor
o Intel Core i7 860 2.80GHz cache
* Motherboard
o Asus P7P55D Deluxe LGA 1156 Intel P55 Motherboard
* Operating System
o Windows Vista Home Premium 64-bit Edition SP1
* Memory
o Kingston HyperX 4GB (2x2GB DIMMs) DDR3-1600MHz 9-9-9-24 1T
* Graphics Card
o EVGA Nvidia GeForce GTX 295 1792MB DDR3
* CPU Cooling
o Cooler Master V8 120mm
* Audio
o Onboard (VIA VT2020 10-channel HD CODEC)
* Hard Drive
o Seagate Barracuda 1.5TB 7200.11 HDD
* Optical Drive
o Samsung 22x DVD+/-RW SATA Drive
* Flash Card Reader
o 12-in-1 Internal Card Reader
* Case
o AZZA Solano 1000 Full Tower Case
* Power Supply
o Corsair 650W 80Plus PSU
* Available Expansion Slots
o 2 PCIe (x8, x4) slots, 1 PCIe x1 slot, and 2 PCI slots
* Front Panel I/O Ports
o 3 USB 2.0, 1 eSATA, 1 Headset, 1 Mic
* Rear Panel I/O Ports
o 1 PS/2 mouse, 1 PS/2 keyboard, 8 USB 2.0, 1 IEEE 1394A, 10-channel audio I/O, Digital audio (1 coax-out and 1 optical-out)
* Bundled/Installed Software
o Ulead Burn.Now 4.5 SE
* Warranty and Support
o 3 year warranty (“limited” parts, plus labor)
* Harga: $1,599.00 USD (as tested)
Harga yang pas untuk Komputer 2011 Extreme Terbaru, sepertinya anda harus merogoh kocek lebih untuk sebuah CPU komputer CyberPower Gamer Extreme 3000 Core i7 860 System.

SDRAM DDR3,Generasi RAM terbaru


http://blog.ub.ac.id/miuzasama/files/2010/03/corsair_dominator_8888.jpg
DDR3 SDRAM atau double-data-rate 3 sinkron Dynamic Random Access Memory adalah memori akses acak antarmuka teknologi yang digunakan untuk bandwidth yang tinggi penyimpanan data kerja komputer atau perangkat elektronik digital lainnya. DDR3 adalah bagian dari keluarga SDRAM teknologi dan merupakan salah satu dari banyak DRAM (Dynamic Random Access Memory)
DDR3 adalah perubahan dari DDR2 dengan berbagai teknologi yang di-upgrade namun kedua jenis SDRAM ini saling tidak kompetibel. Kelebihan utama dari DDR3 adalah kemampuan untuk mentransfer data dua kali lipat tingkat DDR2 (I / O pada 8 × data tingkat sel memori yang dikandungnya), sehingga memungkinkan bus tingkat yang lebih tinggi dan tingkat puncak yang lebih tinggi daripada teknologi memori sebelumnya. Selain itu, standar DDR3 memungkinkan untuk kapasitas chip 512 megabit hingga 8 gigabit, secara efektif memungkinkan modul memori maksimum ukuran dari 16 gigabyte.
Dengan data yang ditransfer 64-bit pada satu clock per modul memori, DDR3 SDRAM memberikan transfer rate (memori clock rate) × 4 (bus clock multiplier) × 2 (untuk data rate) × 64 (jumlah bit yang ditransfer) / 8 (jumlah bit / byte). Jadi memory clock dengan frekuensi 100 MHz, DDR3 SDRAM memberikan maksimum transfer rate 6.400 MB / s.
Konsumsi energi DDR3 SDRAM
Konsumsi energi DDR3 SDRAM lebih rendah dibandingkan pendahulunya, DDR SDRAM maupun DDR2 SDRAM. Bahkan dilaporkan bahwa pengurangan atau penurunan konsumsi energi DDR3 SDRAM ini mencapai 16% sampai 17 % dibandingkan DDR2 SDRAM. Tegangan yang dibutuhkan oleh ketiga jenis DRAM ini agar dapat bekerja atau beroperasi dengan normal, berbeda-beda. DDR SDRAM memerlukan tegangan 2,5 Volt, DDR2 SDRAM memerlukan 1,8 Volt, sedangkan DDR3 SDRAM memerlukan 1,5 Volt. Suplai tegangan 1,5 Volt cukup ideal untuk chip-chip memori yang diproduksi menggunakan teknologi manufaktur 90 nm. Chip-chip memori DDR3 SDRAM banyak yang diproduksi menggunakan teknologi manufaktur 90 nm. Beberapa perusahaan pembuat chip berencana menggunakan transistor ‘dual gate’ untuk mengurangi kebocoran arus yang mungkin terjadi.
JEDEC (organisasi untuk urusan pengembangan standar semikonduktor) merekomendasikan penggunaan voltase maksimum untuk DDR3 SDRAM sebesar 1,575 Volt, dan modul memori harus mampu bertahan pada tegangan 1,975 Volt walaupun pada tegangan sebesar itu kemungkinan chip memori tidak mampu bekerja sempurna (chip tidak berfungsi sempurna) seperti dalam kondisi normalnya.
Bandwidth
Controller internal pada DDR3 mengerjakan 2 bit data dari media simpan data (storage), DDR2 dapat mengerjakan 4 bit sekaligus, sedangkan DDR3 mampu mengerjakan 8 bit sekaligus, sehingga DDR3 SDRAM memiliki kecepatan transfer data dua kali lebih cepat dibandingkan DDR2 SDRAM atau empat kali lebih cepat dibandingkan DDR SDRAM. Dengan demikian, salah satu keunggulan DDR3 SDRAM terletak pada bandwidthnya.
Pada frekuensi bus memori yang sama (frekuensi dasar atau frekuensi yang sesungguhnya), DDR3 SDRAM memiliki bandwidth yang lebih tinggi dibandingkan generasi pendahulunya. Bandwidth adalah banyaknya data maksimal yang dapat dipindahkan (ditransmisi) di dalam suatu jaringan elektronik (misalnya bus atau channel) dalam satuan waktu tertentu. Banyaknya data biasanya diukur dalam satuan bit ataupun byte, sedangkan satuan waktu yang digunakan biasanya adalah detik (second).
Latency
JEDEC telah menetapkan standar latency untuk modul memori DDR2 SDRAM adalah 5-5-5-15. Sedangkan standar latency untuk modul memori DDR3 SDRAM ditetapkan 7-7-7-15. Dengan ditetapkannya standar latency ini membuat perusahaan-perusahaan produsen modul memori berupaya untuk memproduksi modul memori DDR2 SDRAM maupun DDR3 SDRAM yang memiliki nilai latency di bawah spesifikasi standar yang telah ditetapkan oleh JEDEC. Hal ini membuka peluang para pengguna komputer untuk mendapatkan modul memori yang lebih cepat (latency lebih rendah) untuk memperbaiki kinerja komputernya.
Hubungan DDR3 SDRAM dengan memori GDDR-3
Pengertian istilah DDR3 pada modul DDR3 SDRAM tidaklah sama dengan pengertian istilah DDR3 pada memori GDDR3 yang banyak digunakan pada kartu grafis kelas ‘high end’. Keduanya memiliki teknologi yang berbeda walupun mempunyai nama atau istilah yang sama. Teknologi GDDR3 kenyataannya lebih dekat dengan teknologi DDR2 yang diberi tambahan beberapa hal yang sesuai untuk kartu grafis.
Standar spesifikasi chip/modul DDR3 SDRAM
Modul memori DDR3 SDRAM yang beredar di pasaran umumnya berkecepatan efektif 800 MHz hingga 1866 MHz (frekuensi bus sesungguhnya adalah 100 MHz hingga 233 MHz), yang biasanya dituliskan dengan notasi DDR2-800 hingga DDR2-1866 atau PC2-6400 hingga PC2-14900
Kelebihan RAM DDR2
*Performa dari RAM DDR3 meningkat dan jauh lebih baik dibanding dengan RAM DDR2 dikarenakan teknologi yang ada pada DDR2 sudah lebih disempurnakan pada DDR3 dan juga ada beberapa teknologi baru yang ditambahkan. Bandwidth lebih tinggi (sampai dengan 1600 MHz)  mampu mentransfer data dengan clock efektif 800-1600 MHz. Pada clock 400-800 MHz, jauh lebihtinggi dibandingkan DDR2 sebesar 400-1066 MHz (200-553 MHz) dan DDR sebesar 200-600 MHz (100-300 MHz).
* Daya yang diperlukan juga berkurang dibandingkan dengan DDR2. Jika DDR2 memerlukan daya 1.8v untuk bisa bekerja, DDR3 hanya memerlukan daya 1.5v sehingga sangat menguntungkan bagi penggunaan laptop yang daya utamanya dari baterai sehingga lebih tahan lama. (DDR2 1.8v & DDR3 1.5v)
*Memungkinkan beberapa kepadatan tinggi, rendah tegangan modul pilihan untuk server,      desktop, notebook dan aplikasi.
*Memiliki mesin pendingin (cooler) yang lebih bagus dikarenakan DDR3 bekerja pada kecepatan yang lebih tinggi dari DDR2 (clock efektif 800-1600MHz)
Kekurangan RAM DDR3
*Modul memori DDR3 tidak kompatibel untuk motherboard berbasis DDR2.  meskipun memiliki jumlah pin yang sama, panjang yang sama namun notch antara kedua RAM tersebut berbeda. Begitu juga mobo yang support masih langka di pasaran
*Mempunyai CAS Latency yang lebih tinggi dibandingkan generasi pendahulunya sebagai kompensasi dari tingginya bandwidth.
*Sampai saat ini, harga DDR3 SDRAM cukup tinggi. Perbandingan harga yang cukup mencolok antara DDR3 dan DDR2. Hal ini dikarenakan selain teknologi yang dimilikinya tergolong baru juga jumlah produksinya yang masih minim. Motherboard yang mendukung RAM jenis DDR3 ini juga masih sedikit di pasaran, praktis hanya pabrikan besar saja yang sudah mendukung RAM jenis ini. Sebagai perbandingan harga, DDR3  kurang lebih 2.5x lebih mahal dari DDR2.
Kesimpulan
DDR3 mempunyai teknologi yang lebih bagus dengan performa yang dapat bekerja lebih baik dari DDR2 dengan menggunakan daya yang lebih sedikit dari DDR2. Namun DDR3 belum kompetibel dengan motherboard dari DDR2 sehingga DDR3 hanya ada untuk generasi komputer terbaru seperti Intel Core i7 dan AMD Phanom.

Hardisk Kini Mencapai 500 GB

Harddisk terbaru dari Hitachi, Deskstar 7K500, menandai beberapa pencapaian penting dalam industri media penyimpanan. Desktar 7K500 menjadi harddisk pertama yang berkapasitas 500GB dan salah satu yang pertama kali menggunakan interface SATA II berkecepatan tinggi. Namun dalam hal teknologi penyimpanan data, Deskstar mungkin termasuk yang masih menggunakan teknologi lama.
Deskstar 500GB akan tersedia dalam dua versi: versi 500 dollar AS (antarmuka ATA, buffer 8MB) dan 520 dollar AS (antarmuka ATA berkecepatan 3GBps, buffer 16MB). Hitachi akan mulai memasarkan kedua model tersebut pada kuartal ke dua tahun ini. Harddisk itu dapat menyimpan sampai 56 jam siaran HDTV, tergantung kompresi yang digunakan, demikian klaim Hitachi.
Deskstar masih menggunakan teknologi perekaman longitudinal, yang menuliskan data dalam lingkaran konsentris, menggunakan partikel-partikel yang dimagnetisasi secara horisontal pada permukaan piringan (disk). Dengan teknologi ini pembuat harddisk dapat menuliskan sampai dengan 250GB data per piringan (saat ini baru mencapai 100-133GB per piringan). Diperkirakan pada akhir 2006 harddisk dengan kapasitas 1 Terrabyte dapat dibuat. Sementara penambahan kapasitas yang lebih besar rasanya tidak memungkinkan lagi karena masalah kestabilan data.
Untuk mengatasi masalah tersebut, industri penyimpanan mulai bersiap untuk beralih ke teknologi perekaman perpendicular, yang melakukan magnetisasi terhadap partikel-partikel pada permukaan piringan secara vertikal. Harddisk yang menggunakan teknologi ini diperkirakan baru akan tersedia untuk desktop sekitar tahun 2007, ramal John Buttress, peneliti harddisk IDC.
Sementara Toshiba akan mulai memproduksi secara massal harddisk yang menggunakan teknologi perpendicular pada akhir tahun ini. Namun harddisk Toshiba ini tidak akan diperuntukkan bagi PC desktop. Toshiba menggunakan teknologi tersebut untuk membuat harddisk 1,8 inci pada perangkat seukuran iPod. Perusahaan asal Jepang ini juga berencana untuk membuat 2 jenis harddisk lagi yang menggunakan teknologi perpendicular: model 40GB yang tebalnya hanya 5mm dan model 80GB.
Tuntutan akan kapasitas yang lebih besar terus berlanjut dengan meningkatnya kebutuhan untuk melakukan penyimpanan file audio video dalam PC atau berbagai perangkat elektronik lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, industri media penyimpanan mulai beralih ke berbagai teknologi baru.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

KONSEP PEMBELAJARAN ELEKTRONIK LEARNING

Berbagai teknologi dan aplikasi tercipta dalam upaya pendukung kegiatan oprasional kehidupan manusia maupun organisasi termasuk kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah. Berikut beberapa hal tentang media informasi dalam pembelajaran:
A.        Pengertian Teknologi Informasi dalam Pembelajaran
Richard Weiner dalam Websters New Word Dictionary and Communications disebutkan bahwa media informasi adalah pemrosesan, pengolahan dan penyebaran data oleh kombinasi computer dan telekomunikasi. Teknologi informasi (TI) menitik beratkan bagaimana data diolah dan diproses dengan menggunakan computer dan telekomunikasi.
Apabila TI alat untuk menambah kemampuan orang berkomunikasi, maka TI adalah pengerjaan data oleh computer dan telekomunikasi. Dalam konteks yamg lebih luas, TI merangkum semua aspek yang berhubungan dengan computer dan komunikasi dan teknik yang dugunakan untuk menangkap, menyimpan, memanipulasi, mengantar dan mempersembahkan suatu informasi yang besar.  Computer yang mengendalikan semua bentuk ide dan informasi memainkan peran yang sangat penting (Munir, 2004).
Akhirnya Elektronik Learning dapat di definisikan upaya menghubungkan pembelajaran (siswa dengan sumber pembelajaran (data base, guru, perpustakaan) yang secara fisik terpisah. Interaktivitas dalam hubungan tersebut dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung.
B.        Hakikat Teknologi Informasi
TI (teknologi informasi) dapat menjadi pendorong kearah kemajuan bangsa. Salah  satu dampak tersebut adalah perkembangan pembangunan di bidang pendidikan. Ini merupakan jembatan menuju bangsa yang maju dimana mereka dapat memiliki alat yang membantu mereka mengembangkan usaha dan menikmati hasilnya secara mudah dan merata. Di era global sekarang ini tidak ada lagi sekat dalam hal akses informasi semua lapisan masyarakat punya kesempatan mengembangkan diri dalam segala hal.
Peran dunia pendidikan menjadi pintu utama untuk menyaring, mentransper dan memberikan constraints sehingga nilai tradisional yang positif tidak mudah terkikis.
Menurut data terakhir pada tahun 1999 lebih dari 100 juta orang menggunakan internet dan jumlah tersebut masi akan bertambah, seiring dengan bertambahnya kesadaran orang akan perlunya informasi dan semakin banyaknya kemudahan yang bisa didapat dari internet.
Situs khusus dalam dunia pendidikan ialah situs Sekolah 2000 yang semula SMU 2000, ini situs pendidikan terbesar tumbuh dari inisiatif APJII (Asosiasi Pengusaha Jaringan Internet Indonesia), mendapat dukungan dari Depdiknas dan Swasta lainnya. Dengan dukungan Depdiknas tersebut Sekolah 2000 membentuk komunitas pendidikan dengan 404 sekolah SLTP, SMUdan AMK Negri atau swasta yang tersebar di 20 propinsi (Sekolah.2000.or.id, Mei, 2001).
C.        Konsep Pembelajaran melalui Teknologi Informasi
Penggunaan internet untuk keperluai pendidikan yang semakin luas terutama di negara maju, merupakan fakta yang menunjukan bahwa dengan media ini dimungkinkan terselenggaranya proses pembelajaran yang epektif.
Pemanfaatan internet sebagai bagian dari pembelajaran di sekolah itu tidak mudah yang dibayangkan, banyak hal yang harus dipelajari, diperhatikan dan dilakukan sungguh-sungguh dalam menerapkannya. Internet harus mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi interaktif antara guru dengan siswa sebagaimana syarat pembelajaran. Kondisi yang harus mampu didukung oleh internet terutama berkaitan dengan strategi pembelajaran yang akan dikembangkan, dijabarkan secara sederhana bisa diartikan sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk mengajak siswa mengadakan tugas dan membantu siswa dalam memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka mengerjakan tugas tersebut (Boettcher, 1999).
Strategi pembelajaran yang meliputi pengajaran diskusi, membaca, penugasan, presentasi dan ilusi, secara umum keterlaksanaannya tergantung dari satu atau lebih dari 3 model dasar dialog komunikasi sebagai berikut (Boettcher, 1999):
-    Dialog/komunikasi antara guru dengan siswa.
-    Dialog/komunikasi antara siswa dengan sumber belajar.
-    Dialog/komunikasi di antara siswa.
Apabila ketiga aspek tersebut dapat diselenggarakan dengan komposisi yang serasi, diharapan akan terjadi proses pembelajaran yang optimal.
D.        Factor Pendukung Pembelajaran media Teknologi Informasi
Dasar untuk memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran dalam seting sekolah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan penanganan yang serius agar dapat berhasil, yaitu:
·   Faktor lingkungan, meliputi intitusi penyelenggaraan pendidikan dan masyarakat.
·   Siswa, meliputi usia, latar belakang, budaya, penguasaan bahasa dan gaya belajarnya.
·   Guru, meliputi latar belakang, usia, gaya mengajar, pengalaman dan personalitinya.
·   Factor teknologi, meliputi computer, perangkat lunak, jaringan, koneksi ke internet dan berbagai kemampuan tentang internet.
1.        Intitusi
Intitusi pertama yang dituntut adalah sekolah, sekolah harus menyediakan sejumlah dana untuk penyediaan peralatan (computer dan kelengkapannya, yang menyangkut internet), biaya perawatan alat tersebut, juga sumber daya manusia yang dapat mengajar di sekolah tersebut.
Intitusi lain adalah memberi kesadaran terhadap guru ataupun siswa tentang teknologi informasi dan komunikasi terutama tentang internet sebagai media pembelajaran. Terlihat hal yang paling mendasar dalam penerapan internet di sekolah adalah motivasi, kesiapan dan kesanggupan intitusi yang diwujudkan dengan suatu kebijakan yang menyeluruh.
2.        Masyarakat
Lingkungan keluarga adalah paling besar pengaruhnya anak menggunakan internet, maka itu keluarga diharapkan memberikan dorongan kepada anak untuk menggunakan internet terutama dalam pembelajaran karena sangat bermanfaat.
Hardijito (2001) dalam penelitiannya terhadap 210 siswa SMU dan SMK DKI Jakarta yang secara rutin mengakses internet, menentukan bahwa siswa yang rajin mengakses internet sebagian besar (55,7%) dating dari keluara yang semua anggotanya (orang tua, kakak, adik) menggunakan internet, dan (5,7%) dari keluarga yang sama sekali tidak mengunakan internet.
Selain keluarga, lingkungan paling dekat lainnya yang sangat mempengaruhi siswa menggunakan internet adalah teman sebaya.
3.        Guru
Keberhasilan pembelajaran berbasis internet ini secara signifikan ditentukan oleh karakteristik guru yang akan dilibatkan dalam pemanfaatan internet. Karena itu perlu diperhatikan hal-hal sebahai berikut:
·          Guru perlu diberikan pemahaman tentang internet keuntungan, kelebihan dan kekurangan dan sebagainya.
·          Guru harus diberi kesadaran, wawasan, pengetahuan tentang internet.
·          Guru harus memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup dalam hal mengajarnya.
·          Jumlah guru yang dilibatkan dalam pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan dan secara bertahap.
·          Guru harus mempunyai komitmen dan keseriusan dalam mengajar internet.
·          Guru tetap mengajar gaya mengajar masing-masing.
4.        Siswa
Dalam hal ini siswa adalah sasaran atau orang yang mendapat bimbingan atau pembelajaran internet, maka itu siswa haru menyadari dan mau untuk belajar internet ini, karena itu pembelajaran ini harus mampu menyerap, mendorong, memfasilitasi, dan membuat siswa mau mempelajarinya.
Wedde Smith (1956) menjelaskan bahwa konsumen pada dasarnya berbedsa, sehingga dibutuhkan program-program yang berbeda-beda pula untuk menjangkaunya. Kemudia diperkuat oleh Frederick Winter (1977) yang mengatakan bahwa averageckonsumen untuk kepentingan praktis sudah harus dihapuskan dalam kamus pemasaran (Kasali, 1999).
5.        Teknologi
Dalam pembelajaran internet untuk pembelajaran di sekolah, harus tersedia sejumlah computer yang bis mengakses internet, akan lebih baik komputer-komputer tersebut yang tersambung ke internet diletakan diruang yang sesuai, seperti laboratorium computer atau tempat strategis lainya. Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi guru dan siswa dalam mengaksesnya.

 Oktober 29, 2008 -Wahidin
Disusun oleh:
Nama      : Ojim Suryana
Nim         :  0601990



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

PENDIDIKAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM DUNIA PERPUSTAKAAN SEKOLAH


Pendahuluan
Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah berjalan dengan sangat pesat. Berbagai kemudahan memperoleh informasi dari berbagai penjuru dunia dalam hitungan detik, yang pada “zaman batu“ dianggap sebagai sesuatu yang tidak mungkin, kini telah menjadi kenyataan. Dengan teknologi yang luas ini hanyalah sebuah desa yang global yang kecil, through ICT this big world is only a global little village.
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, sudah saatnya kita memanfaatkan teknologi informasi tersebut. Teknologi informasi akan memberikan nilai tambah dalam proses pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan semakin tingginya kebutuhan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak semuanya diperoleh dalam lingkungan sekolah.
Dalam pemanfaatan teknologi informasi diharapkan tingkat daya pikir serta kreativitas guru dan siswa serta masyarakat dapat berkembang dengan pesat. Seorang guru akan dengan mudah mencari bahan-bahan ajar yang sesuai dengan bidangnya, seorang siswa dapat mendalami ilmu yang didapatkan dengan didukung kemampuan untuk mencari informasi tambahan di luar yang diajarkan oleh guru. Informasi yang didapat bisa diperoleh dari perpustakaan sekolah.
Salah satu fungsi dari perpustakaan sekolah adalah mengembangkan pendidikan, yakni memberikan kepada pengguna untuk dapat memanfaatkan seluruh informasi yang disajikan oleh perpustakaan (Karmidi,1999:50).
Untuk memenuhi kebutuhan penggunanya, perpustakaan harus menyediakan berbagai informasi dan berusaha mempertemukan antara pengguna dengan informasi yang disediakan. Perpustakaan diharapkan mampu mengikuti tuntutan dan perkembangan informasi yang ada, tampil penuh percaya diri, dan memfungsikan dirinya sebagai penyaji informasi yang andal.
Fungsi, peran, dan usaha perpustakaan hingga kini tampaknya belum dapat diraih dan terpenuhi sebagaimana mestinya. Hal itu dapat ditunjukkan dengan masih saja ada keluhan para pengguna perpustakaan, yang masih kecewa karena pelayanan yang tidak memuaskan, lantaran informasi yang dibutuhkan tidak tersedia di perpustakaan.
Perpustakaan yang dikatakan sebagai jantungnya dunia pendidikan masih sakit dan belum
kunjung sembuh. Sekilas Kegiatan Pelayanan Perpustakaan Sekolah Kegiatan pelayanan perpustakaan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi penyedia layanan dan dari sisi pemakai layanan. Dari sisi penyedia layanan, kegiatan pelayanan perpustakaan meliputi:
1. Pengadaan pustaka: pembelian, pelangganan, pencarian/pengumpulan.
2. Penyiapan pustaka: antara lain, pemberian label, dan katalogosasi.
3.  Pemberian layanan: antara lain, penempatan pustaka di rak, pengeluaran pustaka untuk dipinjamkan (sirkulasi), dan seringkali pula: mencarikan pustaka atas permintaan pengguna layanan.
4. Pemeliharaan pustaka: perbaikan dari kerusakan, pemeliharaan agar tidak rusak, penyimpanan dalam media lain (misal: dari buku ke CD-ROM). Selain itu, penyedia layanan juga menyediakan ruang beserta sarana-prasarana yang diperlukan untuk kegiatan penggunaan layanan perpustakaan.
Dari sisi pengguna layanan, terdapat beberapa kegiatan sebagai berikut:
· Mencari pustaka: mencari dari katalog, menelusuri rak-rak buku.
· Membaca/memanfaatkan pustaka (di ruang perpustakaan)
· Meminjamkan pustaka (untuk dibawa ke luar perpustakaan)
Seringkali pengguna layanan juga melakukan kegiatan menyalin isi pustaka dengan cara
menulis di buku catatannya atau mengfotokopi isi pustaka. Selain itu, sering pula pengguna
layanan meminta bantuan staf perpustakaan untuk mencari pustaka. Pustaka yang dimaksud di atas meliputi media cetak (antara lain: buku, majalah, surat kabar), media elektronis (antara lain: berkas elektronis di disk, CD, internet) dan media foto/slide.
Perkembangan Sistem Komputer Perpustakaan Sekolah Dalam laporannya pada tahun 1972, Line mengemukakan dua alasan yang berkaitan dengan pengembangan system computer di perpustakaan, yaitu penyediaan jasa dengan biaya yang murah dan perolehan keuntungan dengan pengeluaran yang minimal. Pengembangan system tersebut memungkinkan penyediaan akses pada online catalog di perpustakaan dan penelusuran yang luas pada literatur-literatur tertentu yang sudah tersimpan dalam CD-ROM serta kemampuan untuk pembuatan informasi manajemen.
Pengembangan system computer adalah untuk menyediakan suatu system standar yang bisa dipakai bersama di antara perpustakaan yang bekerja sama. Alasan lain adalah dengan system berbasis computer, tugas-tugas yang diemban oleh perpustakaan dapat diselesaikan secara lebih akurat, cepat, dan terkontrol. Seperti dijelaskan di atas, teknologi informasi merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi data. Teknologi komputer, secara umum, dapat dikatakan terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari:
1. Peralatan pemasukan data (input): antara lain, keyboard, bar code scanner
2. Peralatan pengolahan data (processor): CPU (Central Processing Unit)
3. Peralatan penampilan keluaran data (output): layar/monitor, pencetak/printer
4. Penyimpanan data (storage): disket, hardisk, CD.
Kemajuan teknologi perangkat keras cenderung menuju pengecilan ukuran perangkat keras, tetapi dibarengi oleh peningkatan kecepatan pengolahan dan penampilan data serta pelipatgandaan kapasitas penyimpanan. Selain itu, harga semakin relatif lebih murah. Untuk mengendalikan perangkat keras diperlukan perangkat lunak. Secara umum, perangkat lunak dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu yang pertama: kelompok aplikasi umum, dan yang kedua: aplikasi khusus. Aplikasi umum digunakan oleh “semua” kegiatan, antara lain meliputi:
1. Perangkat lunak pengolah kata (word processor): untuk menyusun dokumen tertulis/naratif.
2. Perangkat lunak pengolah angka (spreadsheet): untuk melakukan perhitungan dan membuat grafik dari hitungan.
3. Perangkat lunak pengolah data (database): untuk melakukan pemasukan, pengolahan, pengorganisasian, penyimpanan dan pengambilan kembali data, secara cepat dan akurat.
4. Perangkat lunak pengolah gambar: untuk membuat gambar dan mengolah foto menjadi gambar elektronis yang mudah diubah-ubah.
5. Perangkat lunak presentasi multimedia.
Selain aplikasi yang umum, banyak terdapat pula aplikasi yang khusus dibuat untuk kegiatan tertentu, misal: perangkat lunak sirkulasi pustaka. Data kepustakaan pada saat ini dapat diakses dari jarak jauh lewat kabel atau udarra (gelombang radio) dengan memanfaatkan teknologi komunikasi. Dengan berbekal computer dan modem serta sambungan telpon, seseorang dapat menelusuri kepustakaan besar di dunia dari jarak jauh (dengan fasilitas internet). Akses dengan teknologi komunikasi semakin cepat dan berkapasitas semakin besar yang memungkinkan pengiriman gambar secara multi media dan interaktif. Perkembangan Teknologi Perpustakaan Sekolah di Indonesia
Dalam konteksi Indonesia, teknologi informasi baru mulai berkembang satu setengah dasawarsa terakhir, sedangkan pada perpustakaan baru terlihat secara signifikan pada paro terakhir tahun 1990-an. Pada pertengahan tahun 1990-an jumlah perpustakaan yang memanfaatkan untuk pembuatan catalog tercetak juga masih sangat sedikit. Hal yang sangat menggembirakan adalah respons teknologi yang dikembangkan oleh perpustakaan IPB Bogor. Ia mengembangkan perangkat lunak CDS/ISIS dengan berbagai proses modifikasi yang selanjutnya mengadakan kerjasama pemasangan system perangkat lunak tersebut.
Era tahun 2002-an, perkembangan dan kemajuan teknologi yang pesat menantang pustakawan dan staf perpustakaan ataupun pusat-pusat informasi untuk berbenah diri. Karena tanpa respons yang positif terhadap teknologi, mereka akan ditinggalkan oleh pemakai dan tergilas oleh derasnya informasi. Sebagian besar perpustakaan, baik perpustakaan umum, sekolah, perguruan tinggi, dan perpustakaan khusus telah membuka jaringan internet yang memungkinkan akses ke seluruh dunia dan melakukan diskusi ataupun seminar jarak jauh. Hal ini juga terkait dengan banyaknya perpustakaan sekolah pada era teknologi ini memanfaatkan beberapa perangkat lunak yang ada digunakan untuk system pelayanan. Sistem pelayanan yang cepat, mudah dan akurat dapat membantu para pemakai.
Pelayanan Perpustakaan didukung Kemajuan Teknologi Informasi Perkembangan teknologi saat ini sangat besar pengaruhya terhadap individu maupun organisasi dalam mengakses informasi. Fasilitas jaringan (network) nasional dan internasional berkembang dengan pesat. Information superhighway yang dibangun di seluruh dunia dapat menghubungkan pemakai pada layanan informasi digital melalui jaringan telekomunikasi global. Hal itu berimbas pada cakupan kerja perpustakaan. Ragam akseske layanan perpustakaan tidak lagi dibatasi oleh jarak dan memungkinkan untuk banyak orang.
Seperti dijelaskan dimuka, kegiatan pelayanan perpustakaan dapat dilihat dari dua
sisi, yaitu dari sisi penyedia layanan dan dari sisi pemakai layanan. Pada kedua sisi dibahas pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung tiap kegiatan.
Dari sisi penyedia layanan, pemanfaatan kemajuan teknologi informasi untuk mendukung
kegiatan pelayanan perpustakaan meliputi:
1. Pengadaan bahan pustaka: pembelian, pelangganan, pencarian / pengumpulan
Pencarian informasi pustaka yang dijual oleh penerbit di dunia dapat dilakukan lewat
akses internet; demikian juga, pemesanan maupun pembelian/pembayarannya dapat dilakukan lewat internet.
2. Penyiapan pustaka: antara lain, pemberian label dan katalogisasi Penyiapan pustaka dapat lebih lancar dan terintegrasi dengan memanfaatkan perangkat lunak umum (olah kata dan olah angka) maupun dengan perangkat lunak yang khusus dibuat untuk mendukung pengolahan pustaka.
3. Pemberian layanan
Pemberial layanan sirkulasi dan pencarian pustaka dapat didukung oleh suatu
sistem informasi yang khusus dibuat untuk itu.
4. Pemeliharaan pustaka
Penyimpanan pustaka dari bentuk buku ke dalam media berupa CD dapat dilakukan
dengan teknologi komputer. Dalam era informasi, perpustakaan perlu mempunyai ruang-ruang komputer yang dilengkapi dengan jaringan komunikasi data (LAN dan akses internet) serta CD-ROM berisi informasi pustaka.
Dari sisi pengguna layanan, kemajuan teknologi informasi perlu dimanfaatkan untuk mendukung beberapa kegiatan sebagai berikut:
1. Pencarian pustaka lewat katalog dapat dilakukan dengan bantuan suatu system informasi perpustakaan
2. Pembacaan/pemanfaatan pustaka (di ruang perpustakaan) tidak hanya dilakukan terhadap media cetak tetapi juga terhadap media elektronis (CD-ROM), disket, hardisk) dengan bantuan sistem komputer dan teknologi komunikasi data. Dengan memanfaatkan akses jarak jauh (LAN, WAN, Internet), pengguna layanan perpustakaan tidak harus berada dibangunan perpustakaan, tapi dapat berada dimanapun untuk membaca/memanfaatkan layanan perpustakaan (situasi ini biasa disebut sebagai virtual library- lihat Smith dkk, 1995).
3. Peminjaman pustaka di era informasi tidak lagi dibatasi oleh koleksi perpustakaan setempat, tapi mendunia (karena pustaka berupa berkas elektronis). Situasi seperti ini disebut sebagai library without walls. Untuk menyalin isi pustaka elektronis (CD-ROM, berkas internet) dapat dilakukan dengan mengkopinya ke disket milik pengguna.
Penutup: Aplikasi Teknologi Informasi Sistem Perpustakaan Sekolah di masa depan
Kemajuan teknologi informasi dapat dimanfaatkan dalam layanan perpustakaan
untuk lebih memperlancar, mempercepat dan mempernyaman layanan. Dengan teknologi
informasi, semua koleksi pustaka di beberapa perpustakaan yang berjauhan dapat diintegrasikan sehingga mempermudah pencarian pustaka oleh pengguna dari manapun.
Selain keuntungan dari teknologi informasi di atas, beberapa hal masih perlu mendapat
perhatian, antara lain:
1. Keterbatasan ketersediaan data untuk pengadaan perangkat teknologi informasi;
2. Kebiasaan membaca di kalangan kita yang belum tinggi;
3. Keterbatasan dana
Perkembangan teknologi juga membantu untuk pengembangan perpustakaan sekolah karena pertumbuhan era informasi maka perpustakaan sekolah dapat mengenal lebih pentingnya teknologidan tidak ketinggalan jauh dengan perpustakaan lainnya. Perpustakaan sekolah dapat membantu anak dalam mengembangakan ilmu dan pengetahuan.

Daftar Pustaka
Smith, A.M.; Owen, A; dan Reece, M (editors). 1995. The internet Unleashed 1996. Samnet Publications, Indianapolis, IN. (Terutama Part VIII: Using the Internet : Libraries).
* Achmad Djunaedi, Kepala UPT Pusat Komputer UGM.
Koswara,E.dkk.1998. Dinamika Informasi dalam Era Global. Bandung. Remaja
Rosdakarya.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer